8.826 Warga Lembata Masih Mengungsi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LEWOLEBA – Sebanyak 8.826 warga yang berasal dari 6 kecamatan yakni Ile Ape, Ile Ape Timur, Omesuri, Buyasuri, Atadei dan Lebatukan di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih berada di lokasi pengungsian.
“Total pengungsi dari 15 desa di 6 kecamatan tersebut sebanyak 8.826 jiwa atau 2.535 kepala keluarga,” kata Wakil Bupati Lembata, NTT, Thomas Ola Langoday saat dihubungi, Senin (12/4/2021).
Thomas menyebutkan, sebanyak 1.071 jiwa atau 315 Kepala Keluarga (KK) berada di 9 posko pengungsian sementara sisanya 7.755 jiwa atau 2.220 KK berada mengungsi secara mandiri ke rumah keluarga.
Dia menjelaskan, dampak banjir bandang yang terjadi Minggu (4/4/2021) lalu dialami oleh 10 desa yakni Waimatan, Jontona, Lamawolo di Kecamatan Ile Ape Timur serta Waowala,T anjung Batu dan Amakaka di Kecamatan Ile Ape.
“Selain itu desa yang mengalami kerusakan parah terjadi di Desa Leudanung, Wowong di Kecamatan Omesuri, Desa Leuburi Kecamatan Buyasuri, dan Desa Waimuda Kecamatan Atadei,” jelasnya.
Thomas menjelaskan, total korban jiwa sebanyak 51 orang di mana korban terbesar berasal dari Desa Waimatan sebanyak 26 orang disusul Desa Amakaka sebanyak 19 orang, Tanjung Batu 3, Lamawolo 2 dan Waowala 1 orang.
Dia tambahkan, korban yang masih dalam pencarian sebanyak 23 orang tersebar di Desa Waimatan, Amakaka, Tanjung Batu, Waowala dan Leudanung.
“Banjir bandang menyebabkan 20 desa terdampak dan mengakibatkan rumah, jalan, jembatan dan berbagai fasilitas umum mengalami kerusakan parah,” terangnya.