AICHR Sambut Baik Konsensus ASEAN Terkait Krisis di Myanmar
JAKARTA – Perwakilan Indonesia di Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) Antar-Pemerintah ASEAN (AICHR), Yuyun Wahyuningrum, mengatakan pihaknya menyambut baik kesepakatan negara-negara ASEAN yang dicapai melalui konsensus, terutama pada tiga poin yang diusulkan oleh Indonesia.
“Saya menyambut baik keterangan Presiden Joko Widodo mengenai ASEAN Leaders Meeting tentang Myanmar (pada 24/4). Utamanya mengenai kesepakatan yang telah dicapai dengan konsensus oleh semua negara anggota ASEAN di tiga komitmen yang diusulkan oleh Indonesia,” ujar Yuyun dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (25/4/2021).
Ada pun tiga poin tersebut mencakup penghentian kekerasan dan penggunaan kekuatan serta senjata dalam menangani protes, membuka akses bantuan kemanusiaan ASEAN yang akan dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal ASEAN dan Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN (AHA Center), dan komitmen untuk memulai dialog yang inklusif.
“Sekarang tantangannya adalah memastikan kepatuhan Myanmar dan negara anggota ASEAN untuk melaksanakan kesepakatan ini,” ujar Yuyun.
Dia menambahkan, bahwa AICHR dapat mengambil peran dalam memonitor pelaksanaan kesepakatan-kesepakatan tersebut dengan membawa perspektif HAM, dan melaporkannya secara berkala ke pertemuan-pertemuan tingkat Menteri ASEAN.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah mencapai konsensus untuk menangani krisis di Myanmar, pascakudeta militer terhadap pemerintah terpilih negara itu, dalam pertemuan yang berlangsung di Jakarta, Sabtu (24/4).
Dalam Pernyataan Ketua ASEAN yang dirilis usai ASEAN Leaders’ Meeting tersebut, terdapat lima poin konsensus yang telah disepakati, yakni pertama, kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya; kedua, dialog konstruktif di antara semua pihak yang berkepentingan harus dimulai untuk mencari solusi damai demi kepentingan rakyat.