ATP Perbarui Protokol Kesehatan Petenis yang Sudah Divaksin COVID-19
JAKARTA – Pemain tenis, yang telah divaksinasi COVID-19, tidak lagi dianggap sebagai kontak dekat siapa pun yang dites positif terkena virus tersebut. Hal itu diatur berdasarkan protokol kesehatan (prokes) baru, yang diberlakukan oleh badan penyelenggara tur tenis putra (ATP).
ATP dan WTA (badan penyelenggara tur tenis putri), akan mendorong para petenis segera mendapatkan vaksinasi, meskipun beberapa pemain di Miami Open, sudah lebih dulu menolak pemberian vaksin tersebut. Untuk lebih mendorong para pemain, ATP memperbaharui protokol COVID-19, dengan membuat daftar pengecualian bagi atlet-atlet yang telah mendapatkan vaksinasi penuh.
Tur tenis profesional, yang mengharuskan atlet bepergian keliling dunia, untuk mengikuti berbagai turnamen, tahun lalu sempat ditangguhkan selama lima bulan karena aturan lockdown. Sejumlah peserta US Open 2020, bahkan harus masuk ke dalam daftar protokol kesehatan, karena menjadi kontak dekat seorang pria Prancis, Benoit Paire, yang dites positif COVID-19, setelah mereka bermain kartu bersama selama berada di lokasi turnamen.
Dengan protokol yang telah diperbarui, yang akan segera diberlakukan meski harus mendapat persetujuan dari otoritas wilayah setempat di setiap turnamen, atlet yang berada dalam daftar pengecualian tidak akan menghadapi situasi yang sama seperti tahun lalu di Flushing Meadows.
Selain itu, protokol baru tersebut juga akan membebaskan pemain yang sudah divaksinasi dari kewajiban melakukan isolasi saat tiba di lokasi turnamen, hingga hasil tes usap RT-PCR pertama mereka keluar.
Meski demikian, beberapa petenis menilai keuntungan dari vaksinasi tersebut tidak seberapa. “Saat ini, saya pikir vaksinasi itu tidak betul-betul menguntungkan, tidak terlalu istimewa. anda tetap harus bertanding di dalam gelembung,” kata petenis Rusia, Andrey Rublev, Sabtu (3/4/2021).