Berpuasa, Penderita Diabetes Harus Seimbangkan Pola Makan dan Olahraga
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Pada prinsipnya penderita diabetes diperbolehkan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Namun dengan tetap memperhatikan kadar gula darah dengan menyeimbangkan pola makan dan olahraga.
Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Columbia Asia, Pulomas, dr.Felicia Deasy Irwanto SpGK.M.Gizi, menyebut penderita diabetes memiliki dua fase yang biasa dikenal dengan diabetes basah dan diabetes kering. Di dunia medis kedua hal tersebut dikenal sebagai Diabetes Melitus (DM) satu, dan DM dua.
Diabetes tersebut dapat menimbulkan gejala-gejala seperti, mudah haus dan lapar, sering buang air kecil, berat badan turun, mudah lelah dan penglihatan menjadi terganggu.
Diabetes ini menurutnya, disebabkan oleh pola hidup tidak sehat seperti jarang mengkonsumsi sayur dan buah, serta mengkonsumsi makanan cepat saji berlebihan.
Selain itu, pola olahraga yang tidak teratur juga menjadi penyebab terjadinya diabetes.
“Di saat menjalankan ibadah puasa, penderita diabetes harus mampu menyeimbangkan pola makan dan olahraga. Jangan sampai kegiatan olahraga cuma untuk gali lubang tutup lubang akibat pola makan yang berlebihan,” ujar dr. Felicia, saat dihubungi, Jumat (23/4/2021).
Ketika penderita diabetes berbuka puasa, dia menyarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan dengan kadar gula darah terlalu banyak.
Selama berpuasa penderita diabetes harus tetap menjaga pola makan dan pola aktivitas meskipun pandemi Covid-19 masih melanda.
Karena sebetulnya menurut dia, puasa bagi penderita diabetes tidaklah berbahaya, melainkan memberikan kebermanfaatan bagi orang-orang yang terjangkit diabetes. Selama puasa, banyak manfaat yang dapat diambil bagi penderita diabetes.