BNPB: Menjaga Kearifan Lokal Sangat Penting dalam Mitigasi Bencana

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

JAKARTA — Sebagai daerah yang mencatat historis kejadian bencana alam, Indonesia harus menjaga dan mengembangkan kearifan lokal yang mampu diaplikasikan sebagai bentuk kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.

Salah satunya, adalah kearifan lokal masyarakat Simeulue, Provinsi Aceh terkait Smong atau tsunami dalam bahasa setempat.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo menyatakan daerah lain untuk belajar dari dijaganya kearifan lokal sebagai bentuk kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.

“Menjaga kearifan lokal seperti apa yang dilakukan masyarakat Simeulue ini sangat penting. Mengingat fenomena alam seperti gempa bumi dan tsunami adalah peristiwa yang pasti berulang,” kata Doni usai menghadiri forum ramah tamah bersama masyarakat Pulau Simeulue, yang disampaikan melalui keterangan tertulis pada Cendana News, Rabu (21/4/2021).

Dengan memahami tanda-tanda alam, yang disampaikan secara turun temurun maka risiko dapat diminimalisir.

“Hakekat kearifan lokal dengan fungsi yang sama sebagai early warning system juga dapat dipakai untuk menghadapi berbagai jenis bencana lainnya yang berpotensi terjadi di seluruh daerah di Tanah Air seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung dan sebagainya,” ujarnya.

Kearifan lokal tersebut, dapat dijadikan sebagai ujung tombak dalam membangun kesiapsiagaan dan melakukan upaya mitigasi sebagai pencegahan.

“Sebagian besar wilayah nasional kita memiliki risiko yang tinggi dari ancaman bencana, sehingga kearifan lokal salah satu menjadi ujung tombak kita membangun kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat,” ujarnya.

Lihat juga...