Bupati Banyumas: Masih Ada Monopoli Pengadaan Barang BPNT

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

PURWOKERTO – Bupati Banyumas, Achmad Husein, menyatakan sangat menyayangkan masih adanya monopoli pengadaan sejumlah barang-barang dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Mengingat monopoli tersebut, berdampak pada kualitas barang BPNT yang diterima masyarakat, serta program yang tidak maksimal yang sebenarnya bisa dirasakan kemanfaatannya.

Menurut Husein, dalam program BPNT, filosofinya adalah adanya pemberdayaan untuk pelaku usaha di daerah. Dimana mereka bisa dilibatkan untuk pengadaan barang BPNT. Namun, faktanya semua barang disuplai oleh pedagang besar atau suplaier besar.

“Filosofi pemberdayaannya tidak sampai ke masyarakat. Saya berharap, untuk suplai daging misalnya, bisa diperoleh dari pedagang daging lokal Banyumas, sehingga bisa menambah omzet penjualan mereka. Begitu pula untuk bantuan beras, bisa disuplai dari pedagang beras lokal, tetapi fakta di lapangan, semua suplai barang dimonopoli oleh pedagang besar yang notabene berasal dari luar Banyumas,” terangnya, Selasa (13/4/2021).

Lebih lanjut Husein mengatakan, jika program pemberdayaan bisa dijalankan, maka program BPNT akan menjangkau kemanfaatan yang lebih luas. Tidak hanya masyarakat penerima bantuan BPNT yang merasakan manfaatnya, tetapi juga pelaku-pelaku ekonomi lokal yang tertolong.

Ia mencontohkan, untuk kebutuhan daging BPNT misalnya, jika bisa disuplai dari peternak lokal Banyumas, maka akan memperbaiki perekonomian masyarakat. Mengingat jumlah daging untuk BPNT cukup besar.

“Sayangnya daging untuk BPNT menggunakan daging impor, sehingga peternak lokal tidak diuntungkan dari program tersebut,” katanya.

Lihat juga...