Hasil PJJ tak Maksimal, Sebab Orang Tua Izinkan Siswa Ikuti PTM
Editor: Koko Triarko
“Tentu ada kekhawatiran, namun masih dalam tahap yang wajar. Untuk itu, anak saya edukasi terkait penerapan protokol kesehatan, misalnya tidak boleh berkerumun, membersihkan tangan usai beraktivitas, memakai double masker dan face shield hingga hand sanitizer,” terangnya.
Tidak hanya itu, sebagai antisipasi, keduanya juga sudah divaksin influenza. “Saat ini, vaksinasi Covid-19 belum diperuntukkan untuk usia di bawah 18 tahun, jadi untuk berjaga-jaga, keduanya terlebih dulu saya vaksin influenza. Selain itu, selesai sekolah, juga harus mandi dan pakain yang digunakan langsung dicuci,” tambahnya.
Dirinya optimis, dengan upaya-upaya tersebut dapat mencegah penyebaran Covid-19. Di satu sisi, anak juga dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, dapat bersosialisasi dengan teman hingga meningkatkan kedisiplinan serta karakter.
Hal senada juga disampaikan Indriyanti, orang tua siswa di SDN Sumorboto. Meski sekolah tersebut belum melaksanakan uji coba PTM, namun dirinya mengaku sudah memberikan izin terkait hal tersebut.
“Harus diakui, selama pelaksanaan PJJ hasilnya tidak maksimal. Apalagi anak saya masih kelas 4, jadi perlu pendampingan saat pelaksanaan PJJ, sedangkan terkadang saya juga ada kesibukan, sehingga tidak bisa mendampingi,” terangnya.
Tidak hanya itu, dari berbagai tugas yang diberikan oleh guru, dalam pengerjaannya tidak bisa optimal. “Terkadang anak saya jadi ogah-ogahan, karena melihat adiknya bermain sementara dirinya harus belajar. Jadi, ini juga menjadi kendala, kedisiplinan kurang,” paparnya.
Disinggung terkait kekhawatiran dalam pelaksanaan PTM, dirinya juga tidak menampik, namun dengan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan, Indri optimis bisa mencegah penyebaran Covid-19.