Ini Kunci Sukses Merintis Usaha ‘Clothing Line’

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Desain keren, bahan yang dipakai bagus, namun tidak didukung pemasaran yang bagus juga percuma. Untuk itu, pemasaran juga perlu diperhatikan. Saling mengenal bisa lewat media sosial, karena sasaran kita banyak ke anak muda, yang sebagian besar mereka lebih banyak menghabiskan waktu di media sosial,” ungkapnya.

Meski demikian, toko offline juga diperlukan agar konsumen bisa mengecek langsung kualitas produk yang dijual.

“Saya ada toko di kawasan Banjarsari Tembalang Semarang, namun karena saat ini masih pandemi, jadi dibatasi. Jadi penjualan seluruhnya lewat online, namun adanya toko offline ini tetap penting. Kita bisa memanfaatkan di rumah, kosan atau kontrakan,” tambahnya.

Di lain sisi, Gary juga mendorong adanya penguatan brand atau merek, agar semakin dikenal oleh konsumen.

Image merek ini juga penting, untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen. Misalnya jika kita beli merek ini, sudah pasti kualitasnya bagus, desainnya menarik dan tidak pasaran. Image ini yang perlu dibangun, agar semakin luas,” ungkapnya.

Dalam upaya membangun image tersebut, bisa dilakukan lewat bermacam cara. Mulai dari pameran, menggunakan influencer, hingga menjalin kerjasama dengan pihak lainnya.

“Paling mudah tentu lewat media sosial. Bisa menggandeng influencer, bisa saja dari jalinan pertemanan agar produk kita bisa semakin dikenal. Dapat juga bekerjasama dengan pihak ketiga,” lanjutnya.

Dirinya mencontohkan produk clothing line yang dirintisnya, saat ini bekerjasama dengan salah produsen satu minuman serbuk asal Semarang, yang sudah memiliki nama di tingkat nasional. Lewat kerjasama tersebut, dirinya berharap usaha tersebut bisa semakin dikenal luas, hingga kancah nasional.

Lihat juga...