Inilah Cara ‘Pindah Tanam’ agar Tanaman Tumbuh Optimal
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
SEMARANG – Pindah tanam setelah proses penyemaian, menjadi hal yang perlu diperhatikan. Meski terlihat sepele, namun jika salah dalam prosesnya, akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman.
“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, saat pindah tanam. Salah satunya pemilihan waktu pemindahan. Sering kali, pindah tanam dilakukan pada pagi hari, padahal itu bukan waktu yang tepat,” papar pegiat pertanian dari Sekolah Berkebun Ceria (SBC) Semarang, Wahyu Aditya Yunanto, saat dihubungi di Semarang, Senin (26/4/2021).
Dijelaskan, waktu pemindahan tanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari. Hal ini agar tanaman ada kesempatan untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
“Pemindahan dilakukan pada sore hari, sehingga tidak mudah terjadi penguapan. Bibit tanaman tidak mudah stres. Waktu satu malam, cukup bagi tanaman untuk beradaptasi,” terangnya.
Umur semaian juga berpengaruh. Jangan lakukan pindah tanam, ketika umur tanaman masih muda, karena semua bagian tanaman masih rapuh, terutama bagian akar. Namun juga sebaliknya, jangan menunggu umur terlalu tua, sebab tanaman bisa kerdil atau tumbuh tidak optimal.
“Pemindahan dilakukan jika bibit sudah cukup umur. Untuk jenis sayuran daun seperti sawi, selada, proses pindah tanam dilakukan jika daun sudah tumbuh 3-5 helai. Umumnya di usia 14-20 hari. Sementara, untuk sayuran buah seperti cabai, atau tomat, pemindahan dilakukan saat bibit berusia 20-30 hari,” lanjutnya.