Kepulauan Meranti Sementara Bebas dari Titik Panas
KEPULAUAN MERANTI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, menyatakan sejak terjadi hujan, hingga masuk awal April 2021, untuk sementara daerah itu bebas dari titik panas yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Sampai saat ini, alhamdulillah aman, tidak ada atau nihil titik api,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) (BPBD Kabupaten Kepulauan Meranti, Idris, melalui Kasi BPBD, Ekaliptus, saat dihubungi di Kota Selatpanjang, Ibu Kota Kabupaten Meranti, Kamis (8/4/2021).
Diakuinya, bahwa sejak turun hujan beberapa pekan terakhir tidak terpantau titik panas yang terjadi di Kepulauan Meranti. Hanya saja, pada Selasa (6/4) ada sebagian lahan di Jalan Pramuka, Kota Selatpanjang yang terbakar. Beruntung, api yang tidak terlalu besar cepat padam setelah dikendalikan oleh petugas.
Hari sebelumnya, Senin (5/4) juga terjadi kebakaran di lahan milik masyarakat, tepatnya di depan Sekolah MAN 1 Selatpanjang di Jalan Subang, Desa Banglas, Kecamatan Tebingtinggi.
“Dua titik yang terbakar itu tidak terlalu besar, namun cepat dikendalikan oleh petugas. Begitu api terjadi, petugas langsung turun ke lapangan,” katanya.
Pria yang akrab disapa Eka itu menjelaskan, bahwa lokasi titik api terakhir yang terjadi di Meranti dan menyebabkan karhutla dengan yang lumayan luas berada di Desa Sonde, Kecamatan Rangsang Barat.
Mereka sempat meninjau ke lokasi tersebut untuk memantau kondisi, setelah dilakukan pendinginan beberapa waktu lalu. “Terakhir di Desa Sonde, kita cek baru-baru ini ke lapangan kondisinya aman terkendali,” katanya.
Menurut data dari BPBD Kepulauan Meranti, kata Ekaliptus, jumlah titik panas yang terjadi selama 2021 sebanyak 104 titik, dan tersebar