KKP Jadikan Kabupaten Pasaman Sentra Ikan Mas Unggul

JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menjadikan Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, yang memiliki luas areal perikanan mencapai 4.332 hektare, sebagai sentra produksi ikan mas unggul di Pulau Sumatera.

“Kami berharap Pasaman akan menjadi sentra produksi ikan mas ke depan, tidak hanya di Sumatera Barat melainkan di Pulau Sumatera. Sama halnya dengan Subang di Jawa Barat,” kata Kepala Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi Joni Haryadi dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (27/4/2021).

Ia mengemukakan bahwa Kabupaten Pasaman merupakan salah satu sentra budidaya ikan mas di wilayah Sumatera yang merupakan mitra BRPI dalam kegiatan pengembangan ikan mas hibrida unggul.

Dijelaskan bahwa ikan mas hibrida yang tengah dikembangkan di Pasaman memiliki sejumlah keunggulan, salah satunya tahan terhadap virus koi herpes virus (KHV), yang telah dirilis dan tersebar di masyarakat sampai 98 persen.

Selain tahan penyakit KHV, lanjutnya, ikan mas hibrida juga tumbuh cepat. Selama pemeliharaan tiga bulan, benih yang berukuran 10 gram per ekor bisa tumbuh hingga rata-rata 200-300 gram per ekor.

“Sebagian benih tersebut bahkan tumbuh hingga mencapai ukuran 400-500 gram per ekor. Pertumbuhan ini cukup cepat dibandingkan beberapa jenis ikan mas lokal yang biasa dibudidaya di kolam air deras oleh masyarakat,” terang Joni.

Pihaknya pun berharap pengembangan ikan mas hibrida oleh BRPI tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat pembudidaya di Pasaman. Selain itu, budidaya yang dilakukan di BBI Lundar ini dapat menjadi role model kegiatan budi daya oleh masyarakat luas.

Namun demikian, tak hanya ikan mas hibrida, BRPI juga tengah mengembangkan varietas perikanan unggul lainnya seperti ikan nila srikandi, gurame, lele mutiara, ikan patin perkasa serta udang galah.

Lihat juga...