Konsumsi Ikan di Landak Masih Rendah

PONTIANAK  – Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, mengatakan angka sementara konsumsi ikan di Kabupaten Landak pada tahun 2020 sebesar 35,78 kilogram/KAP/tahun dan termasuk kategori rendah.

“Peningkatan konsumsi ikan di masyarakat masih menjadi tantangan ke depan, hal ini juga dipengaruhi wilayah Kabupaten Landak yang tidak memiliki garis pantai dan hanya mengandalkan pada budidaya pertanian air tawar. Jadi, kesulitan kita yakni tidak memiliki wilayah laut sehingga kita mengandalkan ikan air tawar,” kata Karolin di Ngabang, Kamis.

Untuk itu, dirinya terus mengajak masyarakat untuk melakukan budi daya ikan air tawar agar kebutuhan produksi ikan masyarakat bisa terpenuhi.

“Selain peningkatan angka konsumsi, juga dihadapkan pada tantangan untuk mengubah pola makan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) yang harus terus kita kampanyekan,” tuturnya.

Menurutnya, agar kebutuhan protein masyarakat bisa terpenuhi, masyarakat harus melakukan variasi dalam mengonsumsi makanan seperti mengonsumsi ikan, karena ikan sebagai salah satu sumber protein hewani serta merupakan sumber gizi yang sehat dan baik untuk pertumbuhan.

“Beberapa di antara keunggulan daging ikan seperti kadar kolesterol rendah, mengandung asam lemak tidak jenuh yakni asam lemak omega 3, penyerapan protein lebih tinggi, kaya akan fosfor, zat besi dan masih banyak lagi manfaat konsumsi ikan bagi tubuh,” katanya.

Bupati Karolin berharap melalui Safari Gemarikan yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan bisa menumbuhkan kesadaran gizi individu maupun kolektif masyarakat untuk gemar mengonsumsi ikan yang aman dan sehat, serta membudayakan makan ikan di masyarakat terutama kalangan generasi muda.

Lihat juga...