‘Ndas Manyung’ dan ‘Mangut Asap’ Banyak Diburu di Semarang
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Hal senada juga disampaikan Untung, pembuat ikan asap lainnya. Dirinya tetap berproduksi seperti biasanya, selama bulan Ramadan. Hal tersebut dilakukan seiring permintaan ‘ndas manyung’ dan ‘mangut asap’, yang tetap stabil.
“Kalau ada yang berubah itu harga jualnya, sekarang naik Rp 2 ribu per kilogramnya. Kalau dulu sekilo ikan mangut asap Rp 65 ribu. Isinya sekitar 30-40 potong. Sedangkan, kepala ikan asap atau ‘ndas manyung’ Rp 30 ribu, berisi 4-6 potong,” terangnya.
Hal tersebut seiring dengan kenaikan batok kelapa, yang digunakan sebagai bahan baku pengasapan.
Dipaparkan, sebelum ada kenaikan, harga batok kelapa per karung Rp 28 ribu. Sementara, saat ini harga sudah menyentuh Rp 37 ribu per karung.
“Agar tidak merugi ya terpaksa harga mangut ikut naik. Ya kita berharap, pembeli bisa memaklumi kondisi sekarang ini,” terangnya.
Untung menjelaskan, batok kelapa tersebut didatangkan dari sejumlah wilayah di Jateng, seperti Banyumas, Purbalingga, hingga Wonosobo, yang selama ini dikenal sebagai sentra penghasil kelapa.
“Mudah-mudahan harga batok kelapa ini bisa turun lagi, sehingga kita juga bisa menurunkan harga jual. Namun sejauh ini, terkait permintaan ‘ndas manyung’ atau ‘mangut asap’, tetap stabil meski ada kenaikan,” pungkasnya.