PAIR BATAN: Iradiasi Nuklir Bantu Penciptaan Plastik Ramah Lingkungan

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Potensi pencemaran lingkungan akibat bahan plastik yang tak bisa terurai alami, mendorong penciptaan material plastik biodegradable dengan bantuan iradiasi nuklir. Menurut data, plastik hasil iradiasi ini, terurai alami dalam waktu 90 hari di tanah.

Koordinator Bidang Proses Radiasi, PAIR BATAN Dr. Tita Puspitasari menjelaskan proses iradiasi nuklir dalam membentuk plastik yang dapat terurai ini adalah dalam tahapan mengubah proses kimia dari material.

“Karena dengan memanfaatkan iradiasi, maka akan terjadi perubahan kimia yaitu polimerisasi, ikatan silang dan kopolimerisasi cangkok. Sehingga terjadi perubahan material menjadi material fungsional,” kata Tita dalam acara online BATAN, Rabu (14/4/2021).

Dr. Tita Puspitasari saat menjelaskan tentang plastik ramah lingkungan yang prosesnya menggunakan iradiasi nuklir, dalam acara online, Rabu (14/4/2021). -Foto Ranny Supusepa

Ia menyampaikan bahwa plastik yang diiradiasi ini adalah plastik berbasis biopolimer biasanya biodegradable karena bahannya terbuat dari pati. Tapi secara global, produksinya baru 18 persen dari total plastik dunia.

“Pati ini akan dicampur dengan karet alami, monomer, kalsium karbonat yang nantinya akan diiradiasi yang membentuk kopolimer. Bahan kopolimer ini lalu dikeringkan,  dicacah dan dicampur dengan plastik sintetis. Setelah tercampur, kembali dicacah dan dimasukkan ke mesin extruder untuk menghasilkan bijih plastik yang dapat diolah menjadi barang plastik yang dibutuhkan,” paparnya.

Dari hasil pengujian, plastik berbasis pati ini pada hari ke 90 sudah hampir habis terurai oleh mikroorganisme tanah.

Lihat juga...