Pandemi, Kemiskinan di Kulon Progo Meningkat

KULON PROGO  – Anggota DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nasib Wardoyo, meminta pemerintah bergerak cepat untuk mengatasi meningkatnya penduduk miskin pada masa pandemi COVID-19, yakni sebesar 18,01 persen pada 2020.

“Kami minta Pemkab Kulon Progo meninjau ulang program pemulihan ekonomi pada masa pandemi, dan mengevaluasi pemberian bantun sosial untuk pemberdayaan masyarakat,” kata Nasib Wardoyo di Kulon Progo, Sabtu.

Menurut dia, tingginya angka kemiskinan karenanya banyaknya pengangguran akibat pandemi. Total angka kemiskinan absolut di Kulon Progo mencapai 78.060 jiwa. Di sisi lain Pemkab Kulon Progo gagal menaik investasi ke Kulon Progo di sektor industri berbasis padat karya, sehingga menyerap tenaga kerja.

Ia mengakui ada beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kulon Progo, seperti proyek jalur kereta api bandara dari Stasiun Kendundang-Bandara Internasional Yogyakarta, bandara sendiri, rencana pembangunan jalan tol, dan KSPN Borobudur.

Namun hanya menyerap tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus, berbeda dengan industri berbasis padat karya yang akan menyerap tenaga kerja banyak.

“Menurut hemat kami, untuk mengatasi meningkatnya penduduk miskin pada masa pandemi, yakni mempercepat pembangunan Kawasan Industri Sentolo seluas 4.796 hektare dengan menarik investor yang membangun industri berbasis padat karya,” kata Politisi NasDem dari Daerah Pemilihan I (Temon, Wates, dan Panjatan).

Adapun kawasan Industri Sentolo meliputi Kecamatan Sentolo di Desa Banguncipto, Sentolo, Salamrejo, Sukoreno dan Tuksono. Selanjutnya, di Kecamatan Lendah meliputi Desa Ngentakrejo dan Gulurejo. Kemudian Kecamatan Nanggulan sebagian wilayah Donomulyo.

Lihat juga...