Pasar Lokal Hortikultura di Sikka Harus Digarap

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia (Kemenko Perekonomian) mengharapkan agar para petani muda hortikultura di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) serius mengggarap pasar lokal.

“Pasar lokal di Kabupaten Sikka harus digarap secara serius termasuk memasok kebutuhan hortikultura di hotel dan restoran,” pesan Yuli Sri Wilanti, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Kementerian Perekonomian RI, saat ditemui di Kelurahan Wailiti, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (27/4/2021).

Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Kementerian Perekonomian RI, Yuli Sri Wilanti, saat ditemui di kebun hortikultura di Kelurahan Wailiti, Kecamatan Alok Barat, Selasa (27/4/2021). Foto: Ebed de Rosary

Yuli mengatakan, bagaimana caranya agar yang ditanam bisa dijual sehingga harus dibuatkan pemetaan kebutuhan hortikultura di Kabupaten Sikka termasuk di daerah pariwisata Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.

Ia menyebutkan, harus dipikirkan pasar mana yang akan digarap apakah pasar lokal, pasar modern ataukah pasar ekspor. Sebab produk hortikultura gampang rusak sehingga harus dipikirkan agar cepat dijual.

“Bicara pasar maka ada kontrak harga. Harus ada klasifikasi grade produk yang akan dijual dan harga jualnya sehingga harus dihitung berapa biaya produksi yang dikeluarkan petani untuk setiap produk hortikultura yang dihasilkan,” pesannya.

Yuli menambahkan, petani harus didampingi dari sisi agronomi sehingga petani harus bisa menghitung modal usaha dan keuntungan yang diperoleh dari setiap produk hortikultura yang dijual.

Lihat juga...