Pengembangan Jagung Hibrida di Gorontalo Utara Dioptimalkan
GORONTALO – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengoptimalkan pengembangan lahan jagung hibrida karena permintaan komoditas ini masih tinggi.
“Luasannya mencapai 50 hektare,” kata kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Gorontalo Utara, Kisman Kuka, di Gorontalo, Kamis.
Ia mengatakan, komoditas jagung hibrida masih mendominasi pasar.
“Permintaannya cukup tinggi, baik untuk pasar lokal, Nusantara bahkan ekspor, maka produksinya terus digenjot,” kata dia.
Hanya saja, kendala yang dihadapi adalah penyiapan luasan lahan 50 hektare dalam satu hamparan untuk keperluan optimalisasi tersebut.
Memang sulit untuk memenuhi lahan seluas itu dalam satu hamparan, katanya, namun pihaknya akan melakukan beberapa terobosan dalam penyiapan lahan untuk target optimalisasi itu, yaitu memanfaatkan lahan-lahan produktif di seluruh kecamatan.
Langkah itu diyakini akan lebih mendorong optimalisasi penyiapan lahan baru lebih dari 50 hektare.
Targetnya, produksi komoditas jagung hibrida akan merata di 11 kecamatan.
Kata dia, optimalisasi lahan perlu dilakukan dalam upaya mencapai peningkatan produksi jagung di daerah itu.
Maka, pihaknya terus melakukan pendampingan kepada kelompok tani untuk meningkatkan produksi dari kisaran 6,5 ton hingga 7 ton per hektare.
Upaya itu, diharapkan mampu menembus kisaran 10 ton, bahkan 15 ton per hektare.
“Kita perkuat bantuan di hulu melalui optimalisasi lahan dan bantuan lainnya, seperti bibit, pupuk dan alat mesin pertanian,” katanya.
Untuk bantuan di hilir, yaitu sarana prasarana, seperti penjemuran hingga pemasaran dengan upaya mencapai target produksi dan produktivitas yang tinggi, ujarnya. (Ant)