Penjualan Madu Hitam Baduy Bantu Kelompok Rentan Terdampak Pandemi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Tak hanya mengalami peningkatan penjualan selama pandemi, jaringan penjualan Madu Hitam Baduy mampu membantu kelompok yang terpapar COVID-19. Baik terpapar dalam artian kesehatan, juga terpapar dalam artian ekonomi.

Dirut PT Purnama Sari Bandung, Drs. R. Erwin Winaldi, menyatakan, semenjak pandemi, penjualan madu hitamnya mengalami peningkatan.

Dirut PT Purnama Sari Bandung, Drs. R. Erwin Winaldi, saat menceritakan tentang Madu Hitam Baduy miliknya saat dihubungi, Selasa (27/4/2021) – Foto: Ranny Supusepa

“Penjualan rerata bulanan itu sekitar 1.000 botol. Tapi saat mulai pandemi, ada peningkatan signifikan pada pemesanan. Awal-awal COVID-19 itu mencapai 1.600 botol all varian. Dan bukan hanya itu, perkembangan penjualan madu hitam ini mampu membantu kelompok yang terdampak pandemi dari segi ekonomi dan juga yang terpapar COVID-19,” kata Erwin saat dihubungi, Selasa (27/4/2021).

Ia memaparkan bahwa madu hitam miliknya merupakan hasil dari para petani madu Baduy, yang sudah memiliki hubungan baik dengan dirinya sejak 25 tahun lalu.

“Ini madu dari lebah Apis dorsata di Hutan Larangan, Leuwidamar Baduy, Kabupaten Lebak, Banten. Jadi awalnya dulu, saat saya masih menjadi jurnalis saya mengenal baik bapak dan kakek mereka. Karena hubungan baik ini, sekitar dua tahun lalu, saya dihubungi oleh generasi anak dan cucu mereka untuk membantu penjualan madu hitam, yang mereka panen,” tutur Erwin.

Dengan pengalaman sebagai jurnalis dan juga marketing salah satu perusahaan asuransi asing, Erwin menyatakan dirinya memasarkan madu ini dengan membaginya, menjadi tiga varian kemasan, yaitu ukuran 450 ml, 325 ml dan 175 ml.

Lihat juga...