Permintaan Benih Ikan di Kota Semarang Meningkat

Editor: Makmun Hidayat

SEMARANG — Pandemi Covid-19 ternyata tidak berpengaruh negatif pada budidaya perikanan, termasuk ikan air tawar di Kota Semarang dan sekitarnya. Hal tersebut tercermin dari tingginya permintaan benih ikan di  Balai Benih Ikan (BBI) Mijen Semarang.

“Pandemi Covid-19, permintaan benih ikan justru meningkat tajam. Pembudidaya tidak hanya dari kelompok usaha bersama (KUB) saja, namun dari masyarakat umum yang bersifat pribadi atau perseorangan. Mereka  juga banyak yang melakukan budidaya di masa pandemi ini. Jumlah permintaan sampai puluhan ribu ekor,” papar Kasi Pembenihan Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kota Semarang, sekaligus pengelolaan Balai Benih Ikan Mijen, Nugrahandani Astuti, saat ditemui di Semarang, Senin (19/4/2021).

Diterangkan, benih ikan yang paling diminati seperti nila, karper dan lele. Sedangkan untuk ikan koi dan gurame, saat ini sedang dikembangkan dalam tahapan masa uji coba kualitas air.

“Budidaya ikan ini juga bisa dilakukan di lahan di sekitar rumah. Tidak harus luas. Lahan sempit pun, dapat digunakan. Misalnya menggunakan kolam terpal. Harapannya, selain dapat mencukupi kebutuhan protein keluarga, juga dapat menjadi peluang usaha yang cukup menguntungkan,” lanjutnya.

Kasi Pembenihan Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kota Semarang, sekaligus pengelolaan Balai Benih Ikan Mijen, Nugrahandani Astuti, saat ditemui di Semarang, Senin (19/4/2021). -Foto Arixc Ardana

Dirinya mencontohkan ikan nila. Selain bernilai gizi, ikan tersebut juga memiliki daya tahan cukup tinggi terhadap perubahan lingkungan, mudah beradaptasi dan cepat pertumbuhannya.

Lihat juga...