Populasi Lebah di Indonesia Turun 57 Persen

Lebah -Dok: CDN

PALEMBANG – Riset Perhimpunan Entomologi Indonesia mengungkapkan fakta terbaru, bahwa telah terjadi penurunan populasi lebah sebanyak 57 persen, setelah dilakukan survei terhadap 272 peternak yang tersebar di sejumlah daerah.

Hasil Penelitian ini disampaikan dalam Lokakarya Bee and Polinator Awareness Day, dengan tema “Lebah, Ketahanan Pangan, dan Kesehatan: Peluang dan Tantangan”, yang digelar secara virtual, Selasa (6/4/2021).

Seminar internasional yang masuk dalam rangkaian perayaan Hari Lebah Sedunia 2021 ini, menyimpulkan apa yang terjadi di dunia ternyata juga terjadi di Indonesia, sehingga dibutuhkan langkah-langkah antisipasi dari berbagai pihak, mengingat pentingnya kedudukan lebah dalam ekosistem.

Lebah berperan penting dalam ketahanan pangan dan kesehatan manusia, yakni sebagai penyerbuk tanaman yang berdampak langsung pada produksi pangan.

Baru-baru ini, di Eropa dan Amerika dikejutkan oleh adanya fenomena penurunan populasi lebah secara besar-besaran, baik lebah yang diternakkan maupun lebah alami di alam.

Fenomena ini yang melatari PEI dilakukannya riset serupa di Indonesia pada 2020 yang melibatkan 272 responden (peternak) di Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Sumbawa, dan Maluku.

Sebagian besar responden menyatakan, dugaan penurunan ini karena dampak perubahan iklim, ketersediaan pakan dan pestisida.

Kepala Pusat Kajian Sains Berkelanjutan dan Transdisiplin (CTSS), Damayanti Buchori, mengatakan saat ini fenomena penurunan populasi lebah secara global merupakan fakta.

Di Indonesia memang belum ada penelitian mendalam mengenai fenomena ini, apakah terjadi atau tidak, sehingga CTSS merasa perlu untuk melakukan studi lanjutan agar Indonesia bisa melakukan tindakan penyelamatan.

Lihat juga...