Produksi Padi di Jember Alami Penurunan, Ini Penyebabnya
Editor: Makmun Hidayat
JEMBER — Salah satu potensi besar yang dimiliki oleh Jember yakni lahan pertanian. Produksi di bidang pertanian di wilayah ini sempat menempatkan Jember di posisi tiga penyumbang lumbung padi di Provinsi Jawa Timur, kini melorot ke posisi enam. Apa penyebabnya?
Plt. Kepada Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, Ir Imam Sudarmadji, mengatakan, sebelumnya Kabupaten Jember dinobatkan sebagai penyumbang terbesar dalam lumbung padi, rangking ke-3 dengan cakupan wilayah pertanian paling terluas se Jawa Timur. Memasuki periode 2020-2021, produksi padi yang ada mengalami penurunan, hingga saat ini Jember berada pada ringking ke-6 dalam produksi padi.
“Saat ini Jember tidak lagi berada pada rangking ke-3 sebagai penyumbang produksi pangan. Mengalami kemerosotan yang berada pada rangking ke-6,” ujar Imam Sudarmadji dalam acara sosialisasi bidang pertanian dan pemberian KTA untuk HKTI, di Aula Dinas Pertanian di wilayah Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember, Senin (12/4/2021).
Imam Sudarmadji menyatakan, penurunan produksi tanaman padi sangat disayangkan, mengingat potensi lahan pertanian di Jember yang begitu luas.

“Penurunan produksi pangan padi yang terjadi di Jember berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, salah satu sebabnya dimungkinkan karena terdampak hama dan penyakit,” ucapnya.
Sebagai upaya meningkatkan kembali produksi bahan pangan di Jember, Imam Sudarmadji, meminta agar petani mengikuti anjuran dari pihak dinas dan kelompok tani yang ada, supaya petani menggunakan pupuk organik, sebagai upaya untuk menghindari gagal panen. Sebab sebagian petani sering kali menggunakan pupuk nonorganik dari bahan kimia.