Sebanyak 475 Rumah Warga Kupang akan Direlokasi
KUPANG – Sebanyak 475 rumah warga Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), akan direlokasi. Mereka berada di lokasi rawan terdampak bencana banjir dan tanah longsor.
“Ada 475 unit rumah yang akan kita relokasi untuk menghindari dampak bencana banjir dan tanah longsor di kemudian hari,” kata Wali Kota Kupang, Jefriston Riwu Kore, usai mendampingi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, meninjau korban bencana badai siklon tropis Seroja yang diungsikan di Gereja GMIT Kaisarea, Kelurahan Kolhua, Kota Kupang, Senin (12/4/2021).
Kebijakan tersebut berkaitan dengan penanganan dampak bencana badai siklon tropis Seroja di Kota Kupang. Khususnya rencana relokasi warga, yang tinggal di daerah aliran sungai.
Jefri mengatakan, Pemkot Kupang telah menggelar rapat pada Minggu (11/4/2021) malam, terkait rencana relokasi. Kemudian telah diikuti dengan upaya pengecekan lokasi untuk relokasi warga.
Peluang besar lokasi relokasi menggunakan tanah milik pemerintah kota, yang ada di wilayah Manulai. “Mudah-mudahan surat keputusannya bisa kelar hari ini, untuk segera dikirimkan ke Pemerintah Pusat,” tandasnya.
Jefri mengungkapkan, untuk menghindari terjadinya permasalahan di kemudian hari, pemkot akan melakukan beberapa upaya seperti pendataan secara akurat. Kemudian mengumpulkan warga yang akan direlokasi, untuk memastikan mereka mau pindah ke lokasi relokasi.
“Kemarin kita ketemu dengan mereka semuanya, dan mereka sampaikan secara lisan oke. Sehingga kita juga akan minta mereka buat pernyataan tertulis, sehingga tidak ada protes di kemudian hari,” katanya.(Ant)