Sejumlah Sungai di Lamsel Alami Pendangkalan
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Sedimentasi atau pendangkalan sungai di Lampung Selatan disebabkan faktor alami dan aktivitas pembuangan sampah. Selain itu, juga alih fungi lahan resapan menjadi lahan perkebunan atau pertanian.
Winarno, nelayan di muara sungai Pegantungan, Bakauheni, menyebut alih fungsi bukit peresap air menjadi lahan jagung menjadi pemicu terjadinya erosi. Di wilayah perbukitan yang semula ditumbuhi oleh pohon itu, diubah menjadi lahan pertanian. Erosi tanah berimbas pendangkalan sungai dan mempersempit alur sungai. Penumpukan material padat juga berimbas penurunan kualitas air.
“Sepuluh tahun sebelumnya, warga masih bisa memanfaatkan air sungai untuk mandi. Namun, selanjutnya air kotor oleh lumpur dan sampah,” kata Winarno, saat ditemui Cendana News, Rabu (7/4/2021).
Menurutnya, sedimentasi material lumpur di badan sungai mengurangi daya tampung, mengurangi aliran alami. Imbasnya, dalam beberapa tahun terakhir sebagian permukiman warga terendam air saat banjir. Faktor lain oleh sumbatan sampah diakibatkan warga menjadikan sungai lokasi membuang limbah. Masalah lingkungan itu berdampak pada kehidupan masyarakat di sekitar sungai.
“Warga sepanjang aliran sungai dan muara sebagian berprofesi sebagai nelayan tangkap, tidak bisa menyandarkan perahu karena alur alami pendangkalan hingga memilih menambatkan perahu pada sejumlah pohon bakau,” terang Winarno.
Winarno bilang, pengerukan sedimentasi material sungai telah dilakukan. Dinas Pekerjaan Umum Lamsel melakukan pengerukan muara sungai untuk memperlancar aliran sungai. Langkah itu merendam dampak banjir yang kerap terjadi saat penghujan. Warga yang hidupnya bergantung pada sungai mulai mengurangi aktivitas membuang sampah.