Semarang Waspadai Peredaran Daging Glonggongan

Editor: Koko Triarko

SEMARANG – Menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah, kebutuhan daging, baik ayam, sapi, kambing hingga kerbau, diprediksi akan meningkat seiring tingginya permintaan konsumen. Di balik itu, potensi ancaman adanya daging glonggongan hingga daging campuran (oplosan) patut diwaspadai.

“Tingginya permintaan akan kebutuhan daging, terkadang dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab demi mendapatkan keuntungan. Termasuk dengan mencampur daging sehat dengan tidak sehat, termasuk juga daging glonggongan,” papar Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur, saat dihubungi di Semarang, Kamis (29/4/2021).

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur, saat dihubungi di Semarang, Kamis (29/4/2021). –Foto: Arixc Ardana

Menyikapi hal tersebut, sesuai aturan seluruh daging yang diperjualbelikan dilakukan pemeriksaan di Rumah Potong Hewan (RPH). Termasuk, juga melakukan pemeriksaan daging dari luar kota.

“Untuk memastikan daging sapi sehat dan layak konsumsi, ada proses karantina dan tes kesehatan di pos daging sapi Gayamsari. Setelah itu, didistribusikan ke pedagang untuk dijual ke masyarakat. Termasuk mempersyaratkan surat sehat untuk hewan-hewan yang datang ke Semarang,” bebernya.

Bersama dinas terkait, pihaknya juga mengintensifkan sidak ke pasar-pasar tradisional, toko daging hingga pusat perbelanjaan untuk mengecek kondisi daging yang dijual kepada masyarakat.

“Sementara terkait stok daging baik daging sapi, kerbau dan ayam di Kota Semarang, masih dalam kondisi aman. Dari pantauan yang kita lakukan, ketersediaan daging dan harganya masih stabil, bahkan stoknya masih mencukupi hingga hari raya usai,” terangnya.

Lihat juga...