Siti Hajar, Ibu Nabiullah Ismail Alaihissalam

OLEH: HASANUDDIN

Di subuh hari, Ibrahim, Siti Hajar dan Ismail putra mereka meninggalkan Hebron. Mereka menuju ke Lembah Bakka yang ditunjukkan Allah dalam doanya semalam. Ibrahim tentu belum pernah ke Lembah Bakka itu, sehingga ia hanya mengikuti petunjuk Allah selama dalam perjalanan. Jika ditarik garis lurus dari Hebron ke Lembah Bakka itu, kira-kira sejauh 1.200 kilometer. Dan tentu saja jika dijalani tidak mungkin hanya berjalan lurus, sehingga jaraknya yang mereka tempuh pasti lebih jauh dari 1.200 kilometer itu.

Jika menggunakan keledai diperkirakan perjalanan mereka lebih dari dua bulan baru sampai di Bakka. Pada masa itu, Lembah Bakka dikelilingi pengunungan Sirat, yang terdiri atas Jabal Ajyad, Jabal Abu Qubais, Jabal Qu’aiq’an, Jabal Hira, dan Jabal Thair.  Dari sela-sela pengunungan itu terdapat empat jalur menuju ke Lembah Bakka itu.

Cuaca di kawasan itu dapat mencapai 45 derajat di musim panas. Lembah itu, adalah jalur para pedagang wewangian kala itu. Dan nampaknya sering digunakan para pedagang yang melintas di jalur itu untuk berkemah. Namun tidak ada pemukiman permanen. Tidak ada penduduk yang menetap di Lembah Bakka ketika Ibrahim, Hajar dan putra mereka tiba di situ.

Tidak diketahui Ibrahim tinggal berapa lama menemani Hajar dan Ismail, hingga pada suatu waktu, Ibrahim menyandarkan Ismail ke pohon akasia kecil yang ada di situ, lalu memberikan Hajar sekantong kulit air minum, dan sisa kurma yang masih ada untuk menjadi bekal.

Ibrahim mungkin dalam kesedihan yang mendalam, sehingga tak sepatah kata pun yang mampu keluar dari mulutnya saat akan berpisah dengan Hajar dan putra satu-satunya yang menjadi pelipur laranya selama ini. Ibrahim berjalan begitu saja, tanpa menoleh, meskipun Hajar berkali-kali memanggilnya, hingga Hajar berteriak, “Apakah ini semua perintah Allah”? Ibrahim berhenti, dan menoleh ke Hajar, sambil menganggukkan kepala.

Lihat juga...