Sungai Alami Pasang, Banjarmasin Tergenang Air

Kondisi genangan di Jalan Kelayan A di Kota Banjarmasin yang tergenang akibat fenomena sungai pasang - Foto Ant

BANJARMASIN – Fenomena sungai pasang, yang terjadi dalam satu pekan terakhir di Kota Banjarmasin, memicu terjadinya genangan di Ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tersebut.

Terutama terjadi di beberapa wilayah yang merupakan dataran rendah. “Air mulai naik sekitar pukul 15.00 WITA hingga malam hari, dan berangsur surut kembali jelang pagi hari,” ucap Gamel,, warga di Jalan Veteran, Banjarmasin Tengah, Sabtu (10/4/2021).

Genangan, dengan ketinggian bervariasi sekitar 30 sentimeter itu, membuat masyarakat khawatir. Mereka merasa trauma, akibat banjir besar yang melanda di Januari 2021 lalu. Sampai saat ini dampaknya masih terasa. “Dalam kondisi tidak ada hujan saja, air bisa naik setinggi ini, bagaimana jika hujan terjadi. Semoga fenomena air sungai pasang ini tidak berlangsung lama,” cetus Sigit, warga lainnya yang tinggal di Jalan Kelayan A Banjarmasin.

Ahli lingkungan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof Dr Ir H Udiansyah MS mengatakan, ada beberapa faktor, diduga jadi penyebab wilayah Banjarmasin saat ini tergenang air. Air Sungai Martapura dan anak-anak sungai kecil lainnya, saat ini mengalami pasang.

Diduga, ada land subsidence atau penurunan permukaan tanah, sehingga daratan tergenang atau dalam Bahasa Banjar disebut calap. “Jadi permukaan air sesungguhnya sama seperti biasa,, namun karena permukaan tanahnya turun ya, calap. Tapi ini perlu pembuktian dengan meneliti terlebih dahulu,” tuturnya.

Kedua, bisa juga dipicu dampak dari perubahan iklim. Perubahan iklim (climate change), adalah menaiknya suhu dan meningkatkan curah hujan dari waktu ke waktu. Karena suhu meningkat maka banyak geltser (bongkah es) di kutub mencair, sehingga meningkatkan permukaan air laut.

Lihat juga...