Target Produksi Garam Pamekasan Tahun Ini 60 Ribu Ton

Ilustrasi. Penambak garam Pamekasan, Jawa Timur - foto Ant

PEMEKASAN – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pamekasan, Jawa Timur, menargetkan produksi garam rakyat pada musim produksi garam tahun ini sebanyak 60 ribu ton. Jumlah yang meningkat dua kali lipat, bila dibandingkan produksi garam di 2020 lalu.

“Peningkatan target produksi ini, karena berdasarkan prakiraan, cuaca kemarau tahun ini bagus, sehingga produksi garam akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya,” kata Kepala Bidang (Kabid) Perikanan dan Budidaya DKP Pemkab Pamekasan, Lutfi Asari, Minggu (25/4/2021).

Pada musim produksi garam 2020, produksi garam di Kabupaten Pamekasan dari semua lokasi tambak garam sebanyak 30.726 ton. Jumlah itu, merupakan hasil produksi garam dari 15 desa penghasil garam, yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Galis, Pademawu dan Kecamatan Tlanakan.

Total luas areal tambak garam di lokasi tersebut mencapai 913,5 hektare. “Luas areal lahan tahun ini sama dengan tahun lalu, akan tetapi cuaca diperkirakan bagus, sehingga kami optimistis produksi akan meningkat tajam,” katanya.

Jika cuaca saat kemarau normal dan tidak sering turun hujan, maka dalam satu musim, petambak bisa memproduksi hingga 10 kali. Pada musim produksi garam di 2020, petambak garam di Pamekasan rata-rata hanya bisa memproduksi garam antara dua hingga tiga kali, sehingga hasil produksinya juga sedikit. “Jadi, target produksi garam 60 ribu ton ini merupakan target minimal, dan kami berharap bisa lebih dari itu. Tentunya apabila didukung oleh kondisi kemarau yang bagus, karena produksi garam ini bergantung pada kemarau,” katanya.

Jika sering turun hujan, seperti pada musim produksi garam 2020, maka hasilnya juga tidak akan maksimal. Selain karena cuaca yang tidak mendukung, yang juga menyebabkan produksi garam pada musim produksi 2020 hanya sekitar 30 ribu ton lebih, karena adanya pandemi COVID-19. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSPB) yang diberlakukan pemerintah, menyebabkan petani banyak tidak berproduksi. “Sekarang situasinya sudah membaik, sehingga target yang produksi yang kami tetapkan juga bertambah dibanding tahun sebelumnya,” kata Lutfi Asari.

Lihat juga...