Tingginya Angka Kematian Ibu Jadi PR Besar di Gorontalo Utara
GORONTALO – Pekerjaan rumah yang besar bagi Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo untuk menekan angka kematian ibu (AKI), harus benar-benar dikerjakan secara fokus agar hasilnya optimal.
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Maya Oktaviani Rahmola, di Gorontalo, Selasa, mengatakan pada 2022 daerah itu akan menjadi lokasi fokus dua program besar, yaitu penanganan kekerdilan dan AKI. Data pada 2020, angka kekerdilan mencapai 20 persen.
“Angka ini masih tergolong sangat tinggi. Meski di bawah target nasional, namun perlu ditangani serius agar tidak naik dan kami memiliki data nama dan alamat untuk memudahkan penanganannya,” katanya.
Angka kematian ibu di daerah setempat cukup memprihatinkan. Sebab, merupakan angka tertinggi di Provinsi Gorontalo, bahkan melampaui enam kali lipat dari target nasional. Data 2020, jumlah AKI di daerah ini mencapai 13 orang.
Jika dilihat dari angka memang nampak sedikit. Namun jika dirumuskan, angkanya mencapai 668 per 100 ribu kelahiran hidup. Angka ini sangat tinggi dibandingkan angka nasional sebanyak 112 per 100 ribu kelahiran hidup.
“Bayangkan, mencapai enam kali lipat atau melampaui target nasional sehingga dapat disebut AKI di daerah ini lebih besar dan perlu mendapat perhatian serius,” katanya.
Dari 13 kasus AKI itu, dua kasus di antaranya diduga akibat terpapar Covid-19. Karena itu, para suami dan keluarga agar mendorong istri atau ibu hamil tidak takut memeriksakan kandungannya di fasilitas kesehatan yang disiapkan pemerintah, baik puskesmas maupun rumah sakit, agar setiap kehamilan dapat dikontrol.