Tradisi Kupatan, Ungkapan Syukur Sambut Ramadan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Suparji, warga Sumberrejo menyebut tradisi kupatan jadi rangkaian pembersihan rumah. Sebelum puasa ramadan ia dan anggota keluarga telah membersihkan makam, tabur bunga. Pembersihan rumah dilakukan dengan mengepel lantai, membersihkan pintu, kaca jendela.
Usai melakukan pembersihan rumah, kaum wanita telah menyediakan hidangan ketupat. Makna kegiatan itu sebagai ungkapan syukur masih bisa bertemu dengan bulan Ramadan yang suci.
Halimah dan suaminya, Istiono memanfaatkan tradisi ketupatan jelang Ramadan. Bersama sejumlah pedagang lain di pasar Bambu Kuning, Tanjungkarang ia menyediakan kulit ketupat dan bunga tabur. Kulit ketupat dijual seharga Rp10.000 berisi sebanyak 15 kulit ketupat. Tradisi membuat ketupat jelang ramadan membuat permintaan kulit ketupat memberinya omzet hingga ratusan ribu.
Selain kulit ketupat sejumlah pedagang sebut Halimah juga mencoba peruntungan dengan menjual bunga. Tradisi kupatan sebutnya akan diawali dengan aktivitas pembersihan makam, ziarah makam. Bunga tabur dijual mulai Rp3.000 per bungkus dan bunga tangkai Rp30.000 satu rangkaian.