Uji Coba PTM, Mulai Bertemu Teman dengan Menjaga Jarak
JAKARTA — Tanpa terasa, tahun ajaran baru 2021-2022 sudah dekat, para guru dan orang tua murid sangat berharap agar anak-anak mereka bisa belajar tatap muka segera dibuka, tak lagi sekadar uji coba.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Rabu (7/4) sudah melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di 85 sekolah tingkat SD-SMA/SMK. Mereka melakukan PTM selama 3-4 jam yang berlangsung sampai tanggal 29 April 2021.
PTM sendiri merupakan tindak lanjut dari keluarnya Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri. SKB yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri itu mengatur soal PTM secara terbatas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Siswa dan orang tua menyambut gembira kebijakan Pemprov DKI Jakarta untuk melaksanakan uji coba belajar tatap muka. Meski di kalangan siswa merasa agak canggung dengan pemberlakuan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Hal ini dapat dimengerti siswa yang hadir, karena di sekolah kapasitasnya dibatasi sampai dengan 50 persen. Karenanya setiap bangku yang tersedia hanya boleh di isi satu orang siswa. Tak hanya itu, selama jam belajar, siswa tak diperkenankan berbicara satu dengan lainnya.
Setelah sekolah usai, siswa diharuskan langsung pulang ke rumah. Bahkan beberapa sekolah meminta orang tua siswa untuk menjemput putra-putrinya untuk memastikan setelah jam belajar langsung kembali ke rumah.
Menanggapi hal tersebut, pengamat vaksinasi dari Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama memahami pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat. Acuannya dapat dilihat dengan terbitnya SKB tiga menteri.