Zuhud

OLEH: HASANUDDIN

ALI BIN ABI THALIB Karamallahu wajha, mengatakan: “membalas orang sombong dengan bersikap sombong adalah zuhud itu sendiri”. Muhyiddin Ibn Arabi, dan juga diulangi lagi oleh muridnya Syech Yusuf al-Makassary mengatakan: “belum berakhlak seorang muslim, sehingga mereka membenci apa yang tidak disukai Allah”. Syeikh Abd Qadir Al-Jilani berkata: “adil itu adalah engkau berikan seseorang sesuai hak-nya”.

Zuhud seorang muslim tercermin dari perilaku mereka dalam mengimplementasikan akhlak. Rasulullah saw bersabda: “berakhlaklah dengan akhlak Allah”.

Allah swt dalam segala perbuatan-Nya yang Maha terpuji, suci dari segala kekeliruan, adil dan tidak pernah berlaku dholim kepada makhluk-Nya. Dan rahmat-Nya senantiasa mengalahkan murka-Nya.

Dalam kehidupan bermasyarakat, Abu Bakar Ra., memberikan keteladanan di mana beliau berpesan agar rakyat yang dipimpinnya menegur beliau jika melihat beliau telah melakukan kekeliruan, seraya memohon agar rakyatnya mau bersama-sama dalam menjalankan program-progam yang bermanfaat untuk kemaslahatan bersama.

Dalam menegakkan kejujuran dan keadilan dalam pemerintahan Umar Ibn Khattab dikenal sebagai Amirul Mukminin karena keteladanannya dalam berlaku adil bagi siapapun pada masa pemerintahannya.

Zuhud amat sangat penting bagi para aparat pemerintahan, jika suatu pemerintahan menghendaki agar negeri mereka tercipta keteraturan, keharmonisan demi kemajuan bersama. Sebab itu beliau menekankan, agar jangan melakukan sesuatu kepada orang lain, apa yang tidak ingin orang lakukan kepada kita. Jika pemerintah ingin masyarakatnya taat kepada pemerintah, berikanlah masyarakat itu apa yang pemerintah ingin supaya masyarakat juga memberikan kepada pemerintah.

Lihat juga...