Arus Mudik tak Mendongkrak Omzet Pedagang di Rest Area Jalinbar

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Sejumlah pelaku perjalanan yang mudik lebih awal ke sejumlah wilayah di Lampung, terlihat di sepanjang Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatra. Namun, kondisi tersebut belum mendongkrak omzet pelaku usaha di sejumlah rest area atau tempat istirahat.

Istianah, pedagang di rest area Taman Jejama Sidototo, menyebut pengendara yang berhenti julmahnya sangat terbatas. Normalnya sebelum pandemi Covid-19, ratusan kendaraan istirahat di rest area. Lokasi rest area di tepi Jalinbar, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pesawaran itu hanya ramai kala senja. Sebab, selain sebagai rest area untuk istirahat, lokasi tersebut digunakan untuk pusat penjualan takjil. Meski lebaran Idulfitri tinggal menghitung hari, pelaku perjalanan terlihat lengang.

Pedagang makanan, minuman dan oleh-oleh itu menyebut pelaku perjalanan mobil, motor masih didominasi warga lokal. Dua tahun sebelumnya saat mudik diperbolehkan, pengendara berasal dari wilayah Jakarta, Jawa Barat hingga Bali. Bagi pelaku usaha di rest area Taman Jejama Sidototo, omzet per hari mencapai ratusan ribu rupiah. Namun sejak mudik dibatasi, omzet menurun.

Istianah (kanan) salah satu pedagang di rest area Taman Jejama Sidototo, Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran, Lampung alami penurunan omzet imbas pelarangan mudik, Minggu (2/52021). -Foto: Henk Widi

“Saat ini sejumlah titik masuk ke Jalinbar harus melewati sejumlah titik penyekatan, sehingga kendaraan plat nomor luar Lampung tidak bisa masuk jika tidak bisa memperlihatkan surat negatif antigen. Ini berimbas sepinya pelaku perjalanan mudik,” terang Istianah saat ditemui Cendana News, Minggu (2/5/2021).

Lihat juga...