Arus Mudik tak Mendongkrak Omzet Pedagang di Rest Area Jalinbar
Editor: Koko Triarko
Istianah menyebut, pelaku perjalanan asal luar wilayah Pesawaran yang mampir ingin beristirahat. Lokasi rest area taman Jejama Sidototo yang memilki pepohonan rindang, tempat duduk dan pedagang kuliner menjadi pilihan. Meski tidak banyak pelaku perjalanan yang mudik, ia tetap menyediakan minuman es dugan, berbagai makanan. Sebab, saat sore kegiatan ngabuburit dilakukan oleh warga Pesawaran.
Selain di rest area taman Jejama Sidokarto, sejumlah pelaku usaha mengalami kondisi yang sama. Ribut, pedagang belut dan oleh oleh di dekat rest area Tugu Bambu, juga menyebut sebagian warga yang mudik lebih awal jarang berhenti di sejumlah rest area. Sejumlah pelaku perjalanan memilih mampir saat mendekati sore.
“Sebagian pelaku perjalanan yang mudik lebih awal mampir ke rest area untuk berbuka puasa, meski hanya sebentar,” ungkapnya.
Seperti tahun sebelumnya, mudik merupakan berkah bagi pelaku usaha. Sejumlah pedagang tiban atau musiman memanfaatkan waktu berjualan di sekitar rest area Tugu Bambu. Area di sekitar Pekon Wates, Pekon Bulukarto, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pesawaran selalu ramai oleh pedagang. Berbagai jenis oleh oleh produk kuliner disediakan.
Ribut mengaku bersama sang anak memilih tidak menyediakan stok barang dagangan. Sebagai pedagang belut, ia tetap berdagang di tepi Jalinbar bersama sang anak untuk mengais rezeki. Pembeli barang yang dijual dominan berasal dari warga di wilayah Pesawaran hingga Pringsewu. Normalnya, pelaku perjalanan melintas di Jalinbar untuk menuju ke wilayah Bengkulu dan Lampung Barat.
“Kalau pun ada pemudik hanya didominasi kendaraan roda dua, karena mobil lebih memilih memakai jalan tol,”ungkapnya.