BATAN : Aplikasi Nuklir Ambil Peran dalam Evaluasi Biologis Pakan Lokal

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

JAKARTA — Menurut penelitian, 60 persen keberhasilan peternak dalam menghasilkan ternak sehat, dipengaruhi oleh gizi pakan. Karena setiap daerah memiliki sumber daya bahan baku pakan yang berbeda, maka digunakanlah aplikasi nuklir dalam penganalisaan keefektifan pakan dalam mencapai target peternak.

Peneliti Muda Nutrisi Ternak Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Wahidin Teguh Sasongko, MSi dalam bincang online aplikasi teknologi nuklir, Senin (17/5/2021) – Foto Ranny Supusepa

Peneliti Muda Nutrisi Ternak Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Wahidin Teguh Sasongko, MSi, menjelaskan, dalam mempersiapkan pakan ternak sangat dibutuhkan bahan baku berkualitas.

“Tapi kalau harus menggunakan bahan baku tersendiri tentunya akan meningkatkan biaya. Karena itu kami menggunakan aplikasi nuklir untuk mengolah produk turunan dari hasil pertanian yang asli daerah tersebut untuk dijadikan bahan baku pakan ternak dan penganalisaan keefektifan pakan bagi ternak,” kata Teguh dalam bincang online aplikasi teknologi nuklir, Senin (17/5/2021).

Penggunaan aplikasi nuklir dalam meningkatkan kualitas pakan ternak, menggambil peran dalam evaluasi biologis dan mineral pakan lokal.

“Harapannya dapat dihasilkan suplemen pakan, pakan hijauan dan pakan komplit. Yang didapatkan dari pengukuran pertumbuhan mikroba, kandungan senyawa dan sebaran senyawa serta analisis kandungan mineral,” urainya.

Yang biasa digunakan sebagai perunut adalah Phosfor-32, Sulfur-35 dan Carbon-14 yang terikut dalam proses metabolisme mikroba dalam menentukan efektivitas pakan memacu atau menstimuli pertumbuhan mikroba.

Lihat juga...