Bisnis ‘Online’ Perlu Strategi Terstruktur

JAKARTA – Usaha kecil dan menengah tidak hanya cukup masuk ke platfrom jualan dalam jaringan, agar bisa bertahan di tengah pandemi, namun juga memerlukan pengetahuan yang memadai agar bisnis mereka bisa bertahan ketika berjualan daring.

“Pandemi ini menghadirkan tantangan yang tidak hanya butuh respons cepat, tapi juga strategi yang terstruktur,” kata Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Dwi Andriani Sulistyowati, dalam jumpa pers, Kamis (27/5/2021).

Menurut Dwi, UKM yang mampu bertahan di tengah pandemi tahun lalu adalah yang bergabung dengan platform digital. Kemampuan untuk bertahan ini tidak semata karena pelaku usaha memahami teknologi digital, namun juga didukung kemampuan berwirausaha.

UKM dituntut harus bisa mengantisipasi perubahan tren pasar, agar produk merek selalui relevan dengan kebutuhan pasar.

Untuk menjawab tantangan tersebut, UKM juga perlu pelatihan dan pendampingan untuk berbisnis secara online, bukan hanya cara untuk berjualan secara online.

Dalam acara yang sama, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih, menyampaikan UKM dan industri kecil menengah perlu beradaptasi dengan teknologi dan cara pemasaran agar bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.

“Saat ini, kualitas industri kecil, menengah, dan aneka negeri terus meningkat ke arah yang baik, mulai dari inovasi, originalitas, hingga manfaat produk. Perkembangan positif ini perlu disinergikan dengan akses transaksi digital yang mudah di berbagai kanal,” kata Gati.

Lihat juga...