Bubur Sumsum Masih Jadi Menu Favorit Berbuka Puasa
Editor: Koko Triarko
BEKASI – Bubur sumsum menjadi menu favorit berbuka puasa selama bulan suci Ramadan 1442 Hijriyah. Selain gampang dibuat, bubur sumsum lebih menyehatkan sebagai makanan pembuka.
“Kami hampir setiap hari menu berbuka adalah bubur sumsum. Tapi hasil olahan sendiri di rumah, simpel, sehat, dan bisa dicampur dengan berbagai jenis lainnya,” ujar Kamelia, dijumpai di Desa Sukajaya, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Sabtu (1/5/2021).
Menurutnya, bubur sumsum memiliki bahan baku alami seperti tepung beras, diaduk dengan air pandan, santan dimasak menjadi satu, ditambahkan garam sebagai syarat saja. Kemudian dimasak sampai mendidih.

Menurutnya, suami dan anaknya menyukai bubur sumsum karena bisa dicampur dengan mutiara aneka warna dan bentuk, atau dipadu dengan biji salak yang memiliki bahan baku sama, tepung beras atau lainnya.
“Kuah gula merah yang kental dipadu dengan santan mentah ditambah es secukupnya. Tentu menjadi hidangan pembuka puasa menyegarkan. Manis gula merah seolah mampu mengembalikan stamina setelah sehari berpuasa,” ujar Kamelia.
Di Jawa Tengah, bubur sumsum biasanya dijadikan untuk menu sarapan. Wilayah Bekasi jika tidak bulan puasa jarang ditemui pedagang bubur sumsum, kecuali dijual keliling dengan dipadu es dan campuran lainnya.
“Sekarang banyak di tempat pusat takjil, pedagang menghadirkan menu bubur sumsum satu cup Rp5.000. Tapi, hanya bubur sumsum warna hijau, dipadu santan dan gula merah. Jika buat sendiri di rumah rasa, bisa menyesuaikan selera, seperti campuran lainnya. Bubur Sumsum bisa bertahan dua hari jika disimpan di kulkas,” jelasnya, yang mengaku suaminya asal Jawa Tengah.