Cegah Longsor, Amphibi Bekasi Kembali Tanam Mangrove di TPA Bantargebang
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
BEKASI — Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia (AMPHIBI) Bekasi Raya, Jawa Barat kembali melakukan uji coba penanaman pohon mangrove di wilayah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang. Uji coba lanjutan tersebut adalah ketiga kalinya.
“Kami sudah melakukan uji coba lagi penanaman pohon Bakau di bantaran TPA Bantargebang, kawasan zona 1 sejak dua hari lalu. Giat itu masuk uji coba tahap ketiga, dan akan menanam 5.000 pohon mangrove seluruhnya,” kata Joko Santoso koordinator penanaman Mangrove di TPA Bantargebang kepada Cendana News, Rabu (12/5/2021).
Dijelaskan pohon Mangrove yang ditanam di lokasi TPA Bantargebang diyakini mampu menahan tumpukan bukit atau gundukan sampah dari longsor akibat tekanan air dan lindi. Hal tersebut dengan melihat dari habitat Mangrove aslinya di pesisir pantai, teluk dan muara.
Tujuannya penanaman mangrove di gundukan sampah TPA Bantar Gebang, pertama, batang mangrove mampu menahan tumpukan bukit/gunung sampah dari longsor akibat tekanan air dan lindi. Pohon mangrove dikenal sebagai tumbuhan laut yang memiliki akar dan batang yang sangat kuat dan mampu menahan ombak laut atau tsunami, abrasi pantai serta longsor.
Kedua, daun mangrove mampu menyerap zat karbon lima kali lebih baik dari pada tanaman hutan biasa serta menyerap bau busuk di TPA. Ketiga, akar mangrove mampu menetralisir racun dan bau yang terkandung di air lindi.
“Disamping itu, dalam pengamatan kami selama ini, bahwa setiap adanya penanaman pohon yang dilakukan pemerintah maupun pihak TPA di lokasi tumpukan bukit/gunung sampah, hampir 95 persen pohon yang ditanam tidak dapat hidup alias mati, “ucap Joko.