Cinderamata NTT Harus Bisa Menembus Pasar di Labuan Bajo

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Berbagai cinderamata dan produk lokal asli dari berbagai wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diharapkan bisa menembus pasar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat yang merupakan salah satu destinasi wisata super premium.

“Perajin di NTT harus mulai mempersiapkan diri dan berbenah agar produk kerajinan tangannya bisa masuk ke pasar Labuan Bajo,” harap Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Kecil dan Manengah serta Ekonomi Kreatif (AkuSikka), Kabupaten Sikka, NTT, Sherly Irawati saat ditemui di toko suvenirnya di Kelurahan Kabor, Kota Maumere, Selasa (11/5/2021).

Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Kecil, Menengah dan Ekonomi Kreatif (AkuSikka) Kabupaten Sikka ,NTT, Sherly Irawati saat ditemui di tempat usahanya di Kelurahan Kabor, Kota Maumere, Selasa (11/5/2021). Foto: Ebed de Rosary

Sherly menyebutkan, penetapan Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata super premimum serta tempat penyelenggaraan KTT G23 di tahun 2023 nanti, akan mengakibatkan Labuan Bajo ramai dikunjungi wisatawan.

Peluang ini sebut dia harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha kecil dan menengah di NTT dengan menjalin kerjasama bersama pelaku usaha di Labuan Bajo untuk memasarkan produk kerajinan tangan dan suvenir mereka.

“Pangsa pasar di Labuan Bajo terbuka lebar namun tentunya produk yang bisa dipasarkan pun harus memenuhi beberapa kriteria seperti kemasan dan kualitas yang ditentukan,” ungkapnya.

Sherly mengatakan, untuk merebut peluang tersebut organisasinya melakukan berbagai pelatihan, diskusi maupun kunjungan ke pelaku Usaha Kecil dan Menengah yang produknya sudah bisa masuk pasar nasional.

Lihat juga...