Dua Kapal ‘Illegal Fishing’ Berbendera Filipina Diringkus di Laut Sulawesi
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Operasi Kapal Pengawas Perikanan di Laut Sulawesi milik Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) berhasil menangkap dua kapal pelaku illegal fishing di perairan setempat. Upaya penjagaan kedaulatan pengelolaan perikanan terus dilakukan.
“Kami mengonfirmasi penangkapan satu kapal purse seine dan pumboat pada Senin,” terang Plt. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, yang juga Sekretaris Jenderal KKP, Antam Novambar melalui rilis yang diterima Cendana News, Jumat (28/5/2021).
Antam mengungkapkan bahwa operasi Kapal Pengawas Hiu 15 yang dinakhodai oleh Kapten Priyo Kurniawan melakukan penangkapan terhadap dua kapal yaitu FB. GENEVIEVE (85GT) yang mengoperasikan alat tangkap pukat cincin (purse seine) dan FBCa. GIE 2 (9 GT) yang mengoperasikan alat tangkap Tuna Hand Line.
“Selain kapal dan barang bukti lainnya, ada total 27 awak kapal berkewarganegaraan Filipina yang kami amankan,” ungkap Antam.
Lebih lanjut Antam menjelaskan bahwa kapal dan seluruh awak telah berada di Pangkalan PSDKP Bitung untuk menjalani pemeriksaan dan proses hukum lebih lanjut.
Sementara itu, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada, Pung Nugroho Saksono yang biasa disapa Ipunk, memimpin langsung pelaksanaan operasi tersebut dan menyampaikan bahwa penangkapan ini adalah pertama kali terhadap kapal illegal fishing asal Filipina pada tahun 2021.
Ipunk juga menjelaskan sudah cukup lama tidak ada kapal purse seine yang masuk ke wilayah perairan Laut Sulawesi, apalagi FB. GENEVIEVE berukuran cukup besar yaitu 85 GT.
Oleh sebab itu, Ipunk menginstruksikan jajarannya untuk semakin meningkatkan kewaspadaan dan melaksanakan operasi di wilayah-wilayah rawan pencurian ikan.