Kekerasan Sering Menimpa Perempuan dari Orang Dekat

PALU  – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan bahwa perempuan sering mengalami kekerasan fiisk dan psikis dari orang-orang terdekatnya.

“Iya, orang-orang terdekat menjadi pelaku paling dominan dalam kasus kekerasan terhadap perempuan,” ucap Kepala Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak DP3A Sulteng Sukarti, di Palu, Minggu.

Sukarti mengemukakan berdasarkan data DP3A melalui pencatatan pada aplikasi Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni-PPA), tercatat kasus kekerasan kurun waktu Februari hingga April 2021 berjumlah 114 kasus kekerasan berbasis gender.

Ia menguraikan berdasarkan data Simfoni-PPA bahwa pelaku kekerasan terhadap perempuan berdasarkan hubungan, yang paling dominan adalah suami atau istri.

Sementara berdasarkan tempat kejadian, menurut data Simfoni-PPA bahwa kasus kekerasan berbasis gender yang menyeret perempuan menjadi korban, paling sering terjadi di dalam rumah tangga.

Ia menerangkan pada bulan Februari terjadi 17 kasus kekerasan dalam rumah tangga, Maret 43 kasus, April 70 kasus kekerasan dalam rumah tangga, dari total keseluruhan 114 kasus dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

Selain dalam rumah tangga, kasus kekerasan terhadap perempuan dengan pelaku orang terdekat, sebut dia, juga masih sering terjadi di tempat kerja, fasilitas umum dan lainnya.

“Di tempat-tempat itulah perempuan sering mengalami kekerasan fisik, psikis, seksual, eksploitasi bahkan perdagangan orang, penelantaran dan lain sebagainya,” ungkapnya.

DP3A Provinsi Sulteng berupaya membangun kesadaran masyarakat untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dengan strategi pemenuhan hak.

Lihat juga...