Lansia di Atas 60 Tahun Jangan Sampai Renta
Rosnawati (65), salah satu yang berpartisipasi di sana. Ibu dari dua orang putri ini memutuskan mendaftarkan diri di posyandu lansia tanpa kekhawatiran. Dia mendapatkan dosis pertama vaksin pada 1 Maret dan 29 Maret lalu untuk dosis ke dua.
“Karena khawatir kena Covid-19, jadi ingin cepat-cepat divaksin. Kalau soal efek samping, pasrah saja. Beberapa hari setelah vaksin pertama flu berat, kalau vaksin ke dua enggak ada efek,” kata dia.
Annisa (31), putri bungsu Rosnawati yang ikut mengantar sang ibunda menuturkan, walau efikasi vaksin tak bisa 100 persen menurunkan risiko terkena Covid-19, namun tidak ada salahnya mencoba, apalagi tidak ada penyakit komorbid yang menghambat orang tuanya untuk divaksin.
Sementara itu, upaya lain pemerintah untuk mempercepat cakupan vaksinasi lansia yang dalam pelaksanaannya dikatakan cukup rendah, ialah melalui gelaran Gebyar Vaksinasi Lansia (GVL) di beberapa wilayah, yaitu kota Bandung, kota Serang dan Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Sistem yang pelaksana terapkan di sini menjemput lansia menggunakan bus.
Tak hanya di tiga lokasi itu, kegiatan GVL juga dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada 17 Mei hingga 29 Mei 2021.
Menkes menargetkan pemberian vaksinasi bisa ditingkatkan dari yang semula 500 ribu per hari hingga Juni, menjadi 1,5 juta per hari hingga Desember 2021.
Di sisi lain, tenaga kesehatan juga bekerja sama dengan para pejabat di daerah seperti Lurah/Kepala Desa beserta jajaran di tingkat RW dan RT untuk memastikan lansia di wilayah kerjanya telah divaksinasi Covid-19.
Di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor misalnya, puskesmas setempat bekerja sama dengan pengurus RW dan RT mengundang para lansia di wilayah kerja Ciomas untuk menjalani vaksinasi.