Lansia di Atas 60 Tahun Jangan Sampai Renta

Ilustrasi (Pixabay)-Ant

Undangan vaksinasi diberikan ke setiap desa dengan waktu berbeda. Jadwal per RT dari setiap desa juga mereka tentukan, dengan pelaksanaan di satu lokasi yakni Puskesmas Ciomas. Selanjutnya, pihak RT meneruskan informasi pada warga mereka melalui WhatsApp.

Bukan hanya pemerintah, lansia sendiri juga berperan aktif terutama bila tidak ada pihak yang mengakomodir pelayanan vaksinasi. Hal ini seperti yang dilakukan Eti Juansih (63), warga Bambu Apus, Jakarta Timur. Dia berinisiatif mendaftarkan diri ke laman resmi Dinas Kesehatan setempat dan hanya berselang seminggu, dia mendapatkan pesan singkat untuk segera datang ke lokasi vaksinasi untuk divaksin.

Keputusan Eti segera divaksin salah satunya karena memang sudah haknya dan lokasi vaksinasi dekat dengan rumahnya. Dia bersyukur, tak perlu jauh-jauh ke Kawasan Senayan, Jakarta Selatan, seperti rekan-rekannya yang menunda divaksin.

“Karena tempatnya dekat banget dari rumah (kan bisa milih), jadi secara akses enak. Dan karena masih awal-awal jadi masih sepi. Divaksin di RS Adhyaksa. Petugas sangat baik dan informatif. Tempat nunggu enak, pokoknya nyaman,” kata dia yang divaksin pada Maret 2021.

Hingga 29 Mei 2021 pukul 18.00 WIB, secara nasional, Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 15,28 persen atau 3.293.415 orang lansia yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama.

Sementara untuk mereka yang sudah menerima dosis ke dua sekitar 2.176.967 orang atau 10,10 persen dari total lansia yang tercatat sebanyak 21.553.118 orang.

Walau menjadi prioritas untuk divaksin, pada kenyataannya tak semua lansia bisa mendapatkannya. Hal ini bergantung pada kondisi kesehatannya, termasuk apakah dia tergolong rentan atau tidak. Karena itu, lansia sebaiknya berupaya agar bisa menua dengan sehat tanpa perlu menjadi renta. (Ant)

Lihat juga...