Masyarakat Barito Kuala Kesulitan Dapatkan Air Bersih
BATOLA — Sebagian masyarakat di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, untuk keperluan sehari-hari.
“Warga mengeluh sulit mendapatkan air bersih di wilayah mereka, karena belum tersentuh pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sehingga mereka hanya mengandalkan air sungai atau pun air hujan,” kata anggota DPRD Provinsi Kalsel, Dr H Karlie Hanafi Kalianda di Batola, dilaporkan Ahad (9/5/2021).
Dikatakan, sebagaimana penuturan Kepala Desa Sungai Kambat, Hj Wahidah, program air bersih sama sekali belum menyentuh wilayah mereka yang hanya memakan waktu sekitar 10 menit ke Marabahan, ibukota Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Memasuki musim kemarau seperti sekarang ini masih bisa mengandalkan air sungai. Mereka menggunakan air sungai untuk semua keperluan sehari-hari, tetapi kalau sudah terkontaminasi air laut dan menjadi asin, terpaksa harus membeli air bersih.
“Sedangkan pada musim hujan, mereka menampung air hujan untuk keperluan sehari-hari,” ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel III/Batola mengutip keterangan Kades Sungai Kambat.
Sementara itu, Camat Cerbon (Batola) Hasbiannor yang ditemui terpisah mengaku, beberapa desa di wilayahnya belum terlayani air bersih maupun penerangan dari PLN.
“Setiap tahun selalu diusulkan, tapi menurut pihak PLN maupun PDAM karena jumlah warganya terlalu sedikit, sehingga mereka merugi kalau dilakukan,” ujar Hasbiannor.
“Ke depan sedang direncanakan solusi, seperti menempatkan tandon-tandon air dan menggunakan pompa-pompa air,” Hasbiannor. (Ant)