Nasi Golong, Wujud Ungkapan Syukur Merayakan Paskah
Editor: Maha Deva
LAMPUNG – Ungkapan syukur sebagai rangkaian perayaan Paskah dan memasuki bulan Maria, menjadi kegiatan yang dipertahankan warga Katolik di Lampung.
Rukun Haryoto, salah satu sesepuh warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan menyebut, nasi golong adalah salah satu bentuk ungkapan rasa syukur yang diwujudkan warga dalam perayaan Paskah. Nasi golong, merupakan nasi berbentuk bulat sekepalan tangan orang dewasa.
Pembuatan nasi golong, mengikuti tradisi leluhur di Yogyakarta. Nasi golong disajikan saat perayaan Paskah, bersama umat dalam kegiatan doa lingkungan. Setiap keluarga membawa nasi golong sesuai jumlah anggota keluarga masing masing. Tempat penyajian yang biasanya digunakan adalah periuk. Namun kali ini diganti memakai tampah, beralaskan daun pisang.
Pembuatan nasi golong, dilakukan oleh para wanita. Nasi Golong menjadi simbol kebersamaan, persatuan dan kebersamaan, yang diwujudkan nasi berbentuk bulat. Sebagai pelengkap dari nasi golong adalah sayuran, lauk-pauk yang lengkap. Sejumlah sayuran, yang disiapkan meliputi urap, kering tempe, tempe bacem, peyek, telur ayam. Tambahan opor ayam, ikan goreng, juga disertakan lengkap dengan nasi yang dibentuk tumpeng.
“Sebagai umat Katolik yang tetap menjaga tradisi leluhur di Yogyakarta, kami akrab dengan nasi golong yang rasanya gurih, dahulu kala, menjadi makanan istimewa dan hingga kini selalu disajikan pada saat acara makan bersama dalam tradisi syukuran,” terang Rukun Haryoto, saat ditemui, Sabtu (1/5/2021) malam.