Pedagang Kue Jaring Laba-Laba Masih Bertahan di Era Milenial

Editor: Makmun Hdayat

BANDUNG — Anak tahun 90an tentu tidak asing lagi dengan kue jaring laba-laba. Cemilan manis gurih yang dibuat menyerupai jaring laba-laba beragam warna dengan tekstur renyah tersebut merupakan salah satu jajanan favorit masa itu.

Meski di era milenial saat ini semakin banyak varian cemilan, namun Iyan Sunandar, pedagang kue jaring laba-laba di pasar dadakan Babakan Mantri, Desa Pinggirsari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung tetap bertahan dengan jajanan fenomenal tersebut.

“Kue laba-laba sekarang termasuk jajanan langka yang sulit ditemui, jarang ada yang jual. Tapi karena  jarang yang jual itu, sekalinya ada ada banyak yang mau beli. Alhamdulillah, meskipun jajanan jadul, pembelinya masih banyak,” kata Iyan kepada Cendana News, Selasa (25/5/2021) di Arjasari.

Iyan mengaku masih sangat mengandalkan usaha dagang kue jaring laba-laba karena keuntungannya yang cukup besar. Dalam sebulan ia bisa mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp3 juta.

“Kalau jualannya rutin bahkan bisa dapat lebih dari itu. Saya sendiri seminggu jualan cuma lima hari, dan itu titik dagangnya di pasar-pasar tonggeng (dadakan) saja,” ucap Iyan.

Iyan menyebut, harga satu kue nya sebesar dijual sebesar Rp2.500. Iyan pun mengatakan, dalam seminggu hanya berjualan tiga kali di tiga titik, yakni pasar dadakan Babakan Mantri, pasar dadakan Villa Kaca Arjasari, dan pasar dadakan Pakutandang, Ciparay.

“Semua pasar itu bukanya pagi hari. Jadi kalau mau cobain kue jaring laba-laba bisa datang di tiga lokasi itu,” tandas Iyan.

Bagi yang ingin membuat kue jaring laba-laba sendiri, caranya sangat mudah. Novita Sari, Ibu Rumah Tangga asal Desa Baros, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung berbagi resep membuat kue tersebut.

Lihat juga...