Petani di Jember Keluhkan Harga Jual Gabah Murah dari Pupuk
Editor: Makmun Hidayat
JEMBER — Petani di Jember, Jawa Timur, mengalami banyak problem yang berkepanjangan. Harga jual gabah lebih murah dari harga beli pupuk. Sedangkan pupuk yang tersedia minim.
Seri Wahyudi, seorang petani mengatakan, biaya pupuk untuk tanaman padi jauh lebih mahal dari harga jual gabah yang beratnya sama-sama satu kuintal. Hal ini membuat petani menjadi buntung bukan untung.
“Selama masa panen, harga gabah padi satu kuintal hanya sekitar Rp320.000, sedangkan harga pupuk 1 kuintal harganya di atasRp400.000. Perbandingan biaya pengeluaran dengan pemasukannya sudah berbanding terbalik,” ujarnya kepada Cendana News di Jelbuk, Jumat (21/5/2021).
Normalisasi atas ketersediaan pupuk bagi petani sampai saat ini masih belum ada informasi lebih lanjut. Seri mengatakan, permasalahan pupuk kompleks sekali, harga jual yang mahal serta persediaannya minim sekali.
“Sebagian besar pedagang kios yang ada kerap kali kehabisan persediaan pupuk. Karena pupuk sudah menjadi kebutuhan, saya harus mencari ke daerah lain, wilayah perkotaan dan pedesaan,” katanya.
Seri menambahkan, setelah padi miliknya panen hasilnya cukup banyak, hampir 6 kuintal lebih. Namun hal itu membuat dirinya tidak bisa mendapatkan untung, karena biaya untuk kebutuhan pupuk cukup tinggi.
“Kebutuhan pupuk 1 kuintal seharga Rp400.000, sedangkan penjualan gabah satu kuintal Rp320.000. Namun saya masih bersyukur karena masih bisa merasakan panen, sebab beberapa tanaman padi milik petani yang lain rusak karena hama wereng,” ucapnya.
Dirasa sudah memasuki musim kemarau, Seri mempersiapkan perlengkapan kebutuhan sawahnya. Setelah menanam padi, dirinya mengaku akan menanam tanaman tembakau.