Petani di Lebak Percepat Masa Tanam

LEBAK – Sejumlah petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sejak dua pekan terakhir melakukan gerakan percepatan tanam, guna mendukung ketersediaan pangan dan peningkatan ekonomi.

“Kami melaksanakan percepatan tanam itu, karena curah hujan meningkat, ” kata Sariman, seorang petani Desa Tambakbaya, Kabupaten Lebak.

Petani setempat sudah biasa melaksanakan gerakan percepatan tanam hanya musim hujan, sebab tidak memiliki jaringan irigasi. Mereka, kalangan petani yang menggarap lahan pertanian padi dua kali musim tanam dalam setahun.

Meskipun panen dua kali dalam setahun, hal itu menyumbangkan ketersediaan pangan dan peningkatan ekonomi petani.

Produksi gabah dari daerah itu juga diserap Perum Bulog dengan harga Rp5.000 per kg.

“Saya kira harga sebesar itu dipastikan petani bisa menghasilkan Rp30 juta per hektare jika rata-rata produktivitas enam ton gabah,” katanya.

Ia mengatakan, petani melakukan gerakan percepatan tanam akhir Mei 2021 guna memasuki panen raya pada Agustus mendatang, karena petani menggunakan benih bersertifikat dengan masa panen 100 hari setelah tanam (HST).

“Kami berharap, hasil panen nanti melimpah sehingga usaha tani menguntungkan,” kata Sariman yang melakukan tanam padi seluas satu hektare itu.

Noval, seorang petani Blok Sentral Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengaku bersama petani setempat telah melakukan percepatan tanam, bahkan di antaranya sudah menyebar benih padi.

Mereka melakukan gerakan percepatan tanam itu, karena curah hujan tinggi sehingga bisa memenuhi ketersediaan air.

“Kami sejak turun-temurun melakukan tanam jika curah tinggi, karena tidak memiliki irigasi teknis,” ujarnya.

Lihat juga...