Produk Pertanian Berbasis Kebun Tingkatkan Ekonomi Warga Bandar Lampung

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Hasil produk pertanian sejumlah kebun milik petani di Bandar Lampung dorong peningkatan ekonomi warga setempat.

Rohman, salah satu warga di Kelurahan Segala Mider, Bandar Lampung mengaku menjual durian lokal dari wilayah lain. Durian lokal sebutnya mengacu pada durian hasil panen petani setempat. Sebagian durian didatangkan dari Medan, Bengkulu dan Sumatera Selatan.

Durian yang dijual menurut Rohman dominan berupa durian ketan, durian blehong. Perpaduan antara varietas durian monthong dan durian lokal menghasilkan daging buah kuning dan tebal.

Rekayasa hayati dan penyediaan bibit dengan memakai teknik sambung pucuk membuat produksi buah meningkat. Durian yang bisa dipanen setahun sekali berpotensi dipanen dua kali setahun.

Peningkatan ekonomi berbasis hasil pertanian sebut Rohman untungkan warga. Sebab hasil panen durian bisa dipergunakan untuk dijual sebagai buah segar.

Namun sebagian warga yang memiliki kreativitas tambahan membuat durian menjadi pelengkap kuliner makanan ringan dan minuman. Selain menjual sebagai buah konsumsi langsung, ia bisa memenuhi pelaku sektor usaha kuliner.

“Sebagian warga memanfaatkan peluang bisnis musiman dari hasil pertanian yang sedang melimpah, namun buah durian kadang sulit diperoleh hanya muncul saat musim panen raya. Sebagai cara menyiasatinya pasokan diperoleh dari wilayah lain yang sedang panen sehingga pasokan buah durian selalu ada,” terang Rohman saat ditemui Cendana News, Senin (17/5/2021).

Rohman bilang pusat penjualan buah durian yang selalu tersedia berada di Jalan Imam Bonjol dan Jalan Sultan Agung.

Selain dipergunakan untuk bahan pembuatan kuliner makanan, minuman segar daging buah durian berfungsi untuk pembuatan sambal. Melalui proses fermentasi sambal dicampur dengan ikan, terasi yang disebut sambal tempoyak. Sambal dipakai pemilik usaha kuliner untuk hidangan ikan bakar.

Lihat juga...