Proses Panjang Umbi Gadung Jadi Kerupuk Gurih

Editor: Koko Triarko

Setelah pengeringan tahap pertama, proses perendaman dilakukan dengan air hangat. Gunakan ember untuk merendam semua gadung yang telah dikeringkan. Perendaman bertujuan meluruhkan semua pelumur berupa abu sekam, abu dapur pada irisan umbi gadung. Saat perendaman, lendir dan zat racun akan ikut luruh oleh air panas dan mematangkan umbi.

“Setelah proses perendaman dengan air panas, bersihkan irisan umbi gadung dengan air mengalir,” cetusnya.

Tinggal di dekat sungai, memudahkan Remiati melakukan proses pembersihan memakai air mengalir. Menggunakan kalo atau ayakan bambu, irisan umbi gadung dibersihkan ulang hingga lumuran abu hilang dan racun luruh. Setelah irisan bersih, proses perendaman kembali dilakukan dengan air yang telah diberi garam. Pemberian garam sekaligus menjadi penawar racun dan memberi rasa lebih gurih.

Setelah irisan umbi gadung direndam memakai air garam, tahap selanjutnya dilakukan pengeringan. Pengeringan tahap ini menggunakan para para bambu, tampah yang langsung terkena matahari. Pengeringan tahap ini akan mengeringkan irisan umbi gadung sekaligus berfungsi untuk mengawetkan. Penggunaan garam menjadi salah satu teknik pengawetan alami.

Sriyatun, pembuat kerupuk gadung dan kerupuk singkong juga menyebut jika proses pembuatan kerupuk gadung, rumit. Namun pembuatan kerupuk menjadi salah satu cara agar umbi gadung bisa dikonsumsi. Berbeda dengan umbi jenis lain yang bisa dikonsumsi dengan cara direbus, umbi gadung butuh pengolahan bertahap. Salah dalam pengolahan, akan berimbas keracunan ditandai pusing dan muntah.

“Selama puluhan tahun mengolah kuliner umbi, salah satunya gadung, belum pernah keracunan, asal diolah tepat dan benar sesuai standar,” bebernya.

Lihat juga...