Ramadan, Komoditas Nanas jadi Berkah Petani Lamtim

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Komoditas pertanian nanas atau Ananas comosus jadi salah satu buah lokal favorit saat Ramadan.

Mustafa, petani nanas dan pebisnis buah segar asal Labuhan Ratu, Lampung Timur (Lamtim), menyebut, buah nanas diperoleh dari hasil pertanian tradisional. Permintaan buah nanas normalnya digunakan untuk es buah, bahan selai, manisan hingga keripik.

Bisnis komoditas buah nanas sebut Mustafa, semakin potensial kala Ramadan. Setiap dua hari sekali ia mengirim pesanan sejumlah pedagang pengecer di Bandarlampung, Pesawaran dan Lampung Selatan.

Buah nanas dengan ciri khas memiliki bagian mahkota, tangkai memiliki rasa manis saat matang. Berbagai ukuran buah nanas dijual olehnya mulai harga Rp6.000 hingga Rp8.000.

Permintaan buah nanas kala Ramadan sebut Mustafa meningkat dibanding hari biasa. Ia membeli dari petani dan perusahaan pemilik lahan penanaman nanas di Lampung Timur rata-rata 3 ton saat hari biasa. Namun sejak awal Ramadan ia mampu menjual hingga 5 ton buah nanas. Selain nanas pesanan buah segar lain berupa melon, semangka, timun suri dikirim ke pedagang pengecer.

“Selama Ramadan komoditas nanas jadi salah satu hasil pertanian yang menjadi sumber pendapatan karena permintaan meningkat oleh pedagang pengecer, produsen kuliner dan konsumen ibu rumah tangga untuk sejumlah kebutuhan santapan segar dan olahan kuliner,” terang Mustafa saat ditemui Cendana News, Senin (3/5/2021).

Buah nanas sebut Mustafa paling banyak diminta oleh sejumlah pedagang di pasar Bambu Kuning, Tanjungkarang, Bandarlampung.

Munculnya sejumlah pedagang menu berbuka puasa atau takjil ikut mendongkrak permintaan. Satu pedagang pengecer sebutnya bisa menjual sebanyak 500 kilogram hingga 1 ton. Penjualan dengan sistem kupas memudahkan konsumen mendapatkan nanas.

Lihat juga...